JEPANG (Berita SuaraMedia) - Pesawat pertama yang mendarat di asteroid dan mengumpulkan sampel akan kembali ke bumi setelah 7 tahun perjalanan di luar angkasa.
Ilmuwan cemas menunggu kepulangan Hayabusa yang berarti elang dalam bahasa Jepang.
Ilmuwan Jepang berharap pesawat ini dapat sukses mengumpulkan beberapa bagian dari batuan luar angkasa, di mana dapat membantu menemukan informasi mengenai asal sistem tata surya.
Hayabusa yang memiliki berat setengah ton dan seukuran mobil keluarga ini diluncurkan pada Mei 2003 dengan tujuan mencegat asteroid bernama itokawa dan mengambil beberapa sampel dari permukaan dan kembali lagi ke bumi.
Pesawat ini telah melakukan perjalan sejauh 1,2 miliar mil dan akan mendarat di Australia pada Minggu malam.
"Kami akan memantau pergerakan dan data akan memungkinkan kita untuk memprediksi secara akurat jalur masa depan asteroid yang terprogram mendekati bumi," kata Akinori Hashimoto, juru bicara JAXA, lembaga ruang angkasa Jepang.
"Sangat penting bagi kita untuk mengembangkan cara yang akurat untuk memprediksi mana asteroid yang akan menabrak kita, karena asteroid kecil pun dapat menyebabkan banyak kerusakan," kata Hashimoto, menunjuk kepada kehancuran yang terjadi pada bulan Juni 1908, ketika komet yang berdiameter 60 meter meledak sekitar tujuh mil di Siberia.
Pihak berwenang di Australia selatan sedang membuat persiapan untuk menyambut kembalinya Hayabusa yang diperkirakan pada Minggu pukul 11: 30 malam.
Polisi telah menutup hamparan Stuart Highway antara Cooper Pedy dan Glendambo untuk memastikan bahwa tidak ada pejalan kaki yang lewat.
Pesawat ini diharapkan mendarat di Woomera Prohibited Area, tempat pengujian senjata yang terletak sekitar 250 mil sebelah utara Adelaide.
Begitu memasuki atmosfer, pesawat ini akan diikuti oleh sebuah pesawat pemburu untuk membantu menemukan lokasi pendaratan sebenarnya. Pesawat ini kemudian akan dijemput dan dikirim kembali ke Jepang di mana sampel akan diperiksa. (ar/inl/bc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar